Jumat, 12 Juni 2009

Valentine Pink

Bagaimana bisa aku berkata cinta,
jika ku tahu di sana masih banyak orang-orang kelaparan
Bagaimana aku bisa bahagia berhura-hura dengan hiasan cinta
jika di sana masih banyak ku lihat
anak-anak kecil telanjang tanpa busana yang pantas
Bagaimana aku bisa berpesta pora menyantap hidangan-hidangan cinta
jika di sekelilingku masih banyak
orang-orang memegang perut sambil meregang nyawa
Valentine, kata orang itu kasih sayang artinya
aku tidak menafikkan
tapi, lihatlah...
valentine telah kehilangan makna sebenarnya,
ketika mata telanjangku menatap sekitar yang sangat menyakitkan
Apakah ini makna valentine?
Benarkah ini sebentuk ungkapan kasih sayang itu?
Benarkah seperti ini aksi setiap kata?
Atau semua hanya sendau gurau semata?
Bagaimana bisa mata yang normal di paksa buta?
Bagaimana bisa hati yang hidup tega berbuat ini?
Tangan, mata,mulut semua saksi
atas cinta yang kita berikan untuk sesama
dan yang kita terima dari sesama
dan, apa lagi yang memberatkan langkah kaki?
Ini bukanlah prosesi merenda kesombongan dan kemegahan maya
Lalu, masihkah aku berpikir valentine?
Berpesta dalam gemerlap warna merah muda?
Menggaet pasangan yang sebenarnya tiada?
Atau bahkan memanjakan perut dengan hidangan berlemak tinggi
dengan kemasan cantik dan menarik
namun hanya sekejap lirik, Hilang lah sudah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar