Jumat, 12 Juni 2009

Selembar kulit jeruk dan tsunami

Bumi bergoncang, dengan amat hebatnya
Getarannya mampu menghancurkan apapun
yang berada di atas maupun bawah bumi
dalam hitungan yang amat singkat
tak lebih dari sepersekian menit
Di mana kita? Kemana kita?
Sedang apa kita? Apa yang sedang kita pikirkan waktu itu?
Orang lalu lalang, berjalan, berlari kesana kemari
Mencari keselamatan diri
Jika sudah begini, kemana larinya kesombongan?
Kemana perginya keangkuhan?
Kemana suara sesumbar-sesumbar itu?!
Adakah yang lebih kuat dari DIA yang Maha Kuasa…?!
Gelombang dahsyat bergulung-gulung
Air hitam pekat begitu cepat menyapu segala
Musnah Rumah, Musnah harta
Hilang keluarga dan….SEMUANYA..
Tiada lagi yang tersisa
Tiada lagi yang bisa di banggakan
Semua hancur…hilang…..musnah
Hanya tinggal puing-puing yang terserak pasrah
Tiada punya bernilai
Manusia-manusia kaku tak bernyawa
MAYAT…MAYAT...MAYAT…
Bau amis di sana-sini, menyengat
Dan…..Ohh…betapa
Semua tiada daya! Tiada punya daya! Hahaha..
Bathinku tersorak girang , Airmataku deras mengalir
Namun aku tak tahu, Benar-benar tak tahu
Untuk apa semua ini ku lakukan?
Apakah aku gembira di atas penderitaan saudara-saudaraku?!
Betapa tak punya naluri aku ini!
Tapi…Tunggu! Tunggu! Tunggu dulu!
Bukan itu…bukan begitu maksudku
Siapa aku yang tak miris melihat semua itu?
Mayat –mayat saudaraku terserak di mana-mana
Tak menutup kemungkinan nenekku, sahabat dekatku
Tapi……TIDAK! TIDAK!
Teman, sahabat, saudaraku barangkali
Ya! Itu mereka….
Salah satu dari sekian banyak mayat terserak
Di sana ada sahabatku, teman masa kecilku
Dan… Ah___entahlah…
Bibirku masih tersenyum menatap layar monitorku
Ku susuri deret-demi deret nama-nama korban
Ku pelototi slide gambar-gambar di sana
Ku harap….ada sosok yang ku kenal di sana
Namun, Nihil yang ku dapat
Dan aku masih saja tersenyum…PAHIT
Gembirakah aku akan nasib saudaraku?
TIDAK! Sama sekali bukan karena itu
Ada hal lain yang membuatku
Terlampau sulit membedakan batas
Antara sedih dan suka…sangat tipis
Ha..ha..ha aku masih tertawa dan terus tertawa
Bahkan nyaris terbahak-bahak
GILA…! Aku ini….GILA!
TIDAK! Aku tidak gila….
Ini nyata……NYATA…
GILA! Pokoknya kamu GILA!
Sudah! Sudah! CUKUP!
Ini bukan masalah gila dan tidak gila,
Tapi…..Ah
Kau mau tahu saja….
Baiklah…aku akan bicara..
Kau tahu, kan Dunia?
DUNIA…? Ya!
Dunia,…planet yang kita pijak ini
Memangnya apa?! Ada yang lain?
Ada Apa Dengan Dunia?
Ah, tidak……sepertinya aku membuatmu takut
Ah___sudahlah
Tapi, Ya itulah yang membuatku tertawa
Bagaimana tidak?!
Lihatlah lebih teliti
Kau pasti kan temui sebentuk aneh
Bumi kita ini,….Dunia mungil ini
Ohh, betapa menggelikannya
Dunia mungil ini tak lebih dari sebentuk
Lepah daun jeruk…..
Kau tahu daun jeruk yang tebal itu,bukan?
Ya, seperti itulah…
Dan orang-orangnya, selayaknya isi jeruk….
Kecil-kecil, banyak dan… TIDAK BERDAYA
Bergerombol, dan senang mengikut
Tumbang satu, yang lain akan mengikuti
Dalam beberapa detik pasti cepat musnah
LIHATLAH….LIHATLAH…
Tsunami dan Kulit jeruk….
Sekilas memang tak ada yang nyambung
Tapi,..coba pikir lebih jauh
Bayangkanlah…..Bayangkanlah…..
Tsunami bagaikan Mulut kita
Bak gelombang dahsyat Tsunami yang
Melahap habis Banda….
Lihatlah…LIHATLAH lebih dekat
Betapa sebenarnya, kita ini tak punya daya
Dengan air saja, kita bisa kalah binasa
Dengan getaran gempa hanya beberapa
Detik saja, kita tlah kehilangan segalanya
Lalu, dimana keangkuhan, kesombongan
Dan segala ke-egoisan yang sempat membuat
Kita saling bertikai?!
Kemana perginya si Damai?
Kemana kaburnya si Cinta dan Kasih sayang?!
KEMANA! KEMANA!
Sungguh, kita ini tak ada apa-apanya
Betapa lemah dan tak berharganya kita
Begitu mudah di tekuk, di ombang-ambing
Dan bahkan di matikan….
Sangat mudah bagi ALLAH untuk membuat seperti itu
DIA berkuasa…DIA punya kuasa
Kita kecil….Demi Alloh…kerdil..kecil tak berdaya
Di banding kuasa Tuhan yang Sangat Besar
Tidak ada satupun kekuatan yang bisa
Menandingi kekuatan-NYA
Bahkan seorang Jendral, ataupun penguasa
Berbintang dan berharta sebanyak bintang di langit
Dan sehebat gunung
Apapun itu, semua tiada punya arti
ALLAH Maha Kuasa Atas Segala
Kita hamba tiada punya daya
Hanya sekali “sentuhan” angin
Kita tak berdaya
Dengan air pun, kita tak bisa lagi berkutik
Ohh, alangkah bodohnya kita
Alangkah lemah dan nistanya diri
Apa yang hendak di cari, kawan? APA!
Tak cukupkah pelajaran yang di berikan
ALLOH dalam lingkungan sekitar kita?
Tidak cukupkah semua itu, Heih!!
Dunia ini begitu kecil
Dan hidup ini, sungguh teramat singkat
Sangat singkat…..SINGKAT SEKALI
Dalam sekejap saja semua bisa berubah
Tak perlu banyak waktu, untuk menjadikan
Porak-poranda bumi ini
Teramat kecil dan teramat mudah bagi ALLAH
Sungguh, dunia begitu kecil dan sempit
Dan kita, manusia sangatlah kecil, lemah dan tak berdaya
Satu guncangan hebat saja, Banyak nyawa melayang
Harta musnah tak tersisa
Semua binasa…binasa..dalam SEKEJAP saja
Tiada guna kesombongan yang selama ini
Kita bangga-banggakan
Kedudukan yang kita agung-agungkan
Dan jua, materi yang telah dengan sengaja ataupun
Tidak sengaja telah menjadikan kita menghamba
Dan mendewakannya,…..
Kita tlah di perbudak olehnya,….
Dan sayangnya,……kita terlalu manut pada materi
Yang sejatinya hanya benda mati itu
Lihatlah….lihatlah kini,….
Apa yang kita dewa-dewakan itu…
Kini tinggalah seonggok sampah tak bernilai
Bahkan diri kita, tubuh kitapun tiada bernilai lagi
Perut mengembung, tubuh kaku
Bibir biru membisu
Tiada lagi kata-kata yang menyuarakan
Kesombongan dari lisan kita yang tak terjaga

Sekarang, barulah kita sadari
Tiada guna lagi segala bentuk keluh dan kesah
Kecongkakan, keangkuhan dan semuanya
Tiada arti lagi, pangkat dan jabatan
Semua hanyut, hilang bersama menyusutnya air laut
Tiada lagi yang bisa di banggakan,…
Mobil mewah, Rumah megah
Usaha yang melimpah ruah…..
Semua tlah binasa…BINASA..
Masihkah tersisa kesombongan di dada kecil kita?!
Ini hanyalah sekelumit kecil dari Kuasa Tuhan
Ini belum seberapanya
Nantikanlah….suatu saat nanti
Dimana seluruh isi dunia tlah tergoncang hebat
Seluruh isi Bumi di muntahkan keluar,
Gunung-gunung di terbangkan
Layaknya kapas-kapas di tiup angin
Idza zulzilatil ardhu zilzalaha………
Apabila bumi di guncangkan dengan
guncangannyaYang dahsyat
 Wa akhrajati ardhu asthqolaha………
Dan bumi telah mengeluarkan beban-beban
Berat yang di kandungnya
INGATLAH….INGATLAH itu…
AZ-ZALZALAH……keguncangan…
Dan kaupun pasti kan bingung
Cemas, kalang kabut tak tentu arah
Tak tahu kemana harus melangkah
ALLAH mu tlah memerintahkan semua itu
DIA lah yang memegang kendali dari
Segala kejadian ini…
Dan,…kita…oh…sungguh kasihan
Ketika mayat-mayat keluar dari kuburnya
Saat bayi-bayi menangis dalam gendongan ibunya
Anak-anak kecil mengguncangkan orangtuanya
Semua…semua...semuanya kalut
Semua bingung….tak tahu arah….
Jeritan, lolongan dan teriakan tak berdasar
Keluar dari mulut-mulut penuh dosa
Bukan hanya Tsunami yang menyiksa raga
Namun Tsunami kini tlah mengguncangkan hati
Setiap jiwa yang hidup pasti akan mati
Setiap yang hidup, pasti akan mati
Sudah siapkah kita?
Hidup ini, teramat singkat. Bumi ini sangatlah kecil
Jangan sia-siakan semua ini
Saat kesempatan masih terbentang luas
Di depan mata kita
Jangan sia-siakan semua itu
ALLAH takkan berikan kesempatan kedua kali
Saat bencana di depan mata
Kita tak kan lagi bisa lari darinya
Kita hanya manusia
Hamba yang lemah, penuh dosa
Tak berharga dan tak berdaya
Kesombongan hanya akan menghancurkan
Diri kita, perlahan namun pasti
Maka, jangan lagi ada kesia-siaan yang kita lakukan
Cukup sudah…
Semua tlah terbuka lebar di depan mata
Semua tlah di perjelas oleh-NYA
Tiada lagi pertikaian, Stop!
HENTIKAN segala macam pengingkaran,
Pembunuhan, peperangan yang tak mendasar
Hanya demi sebuah kekuasaan
HENTIKAN! HENTIKAN! Hentikanlah semua itu
Tiada guna lagi, hanya akan menghancurkan diri
Hanya akan menambah daftar penghuni neraka jahim
Kembalilah pada kebenaran…
ALLAH masih beri kesempatan,….
Lihatlah….tataplah hari depan ,Dengan senyum kedamaian
Bukan suara bising deru Tank
Dan jua “nyanyian” pistol dan meriam
Jalan hidayah terbentang di depan sana
Jalan menuju syurga , Jemputlah…Raihlah…..
Semoga ALLAH menuntun langkah kita…Amiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar