Senin, 15 Juni 2009

Janji Kasih

Ku rasa, Getar dalam hatiku…
Saat ku Tatap teduh wajahmu..
Terngiang lembut tutur katamu
Terangkai indah dalam Harmoni jiwaku
Nada Rindu hadir,
Dari suci hatiku
Membawa pesan kasih
Ke dalam lubuk hatiku
Duhai kanda, Dengarkanlah..
Nyanyian suci dari hatiku
Tanda Syukurku Pada Illahi Rabbi
Akan Hadirnya
Kekasih hati,
ALLAH Ya Rabbi….
Terimalah janji hati kami
Untuk menapaki jalan suci-MU
Limpahkan Hidayah-MU selalu
Dalam tapak-tapak langkah kecil kami
ALLAH.Ya Rabbi…
Kekalkan ikatan ini, Bersama belahan jiwa
Hanya Redho-MU yang kami pinta selalu….

Minggu, 14 Juni 2009

CINTA

Take me back into the arms I love
Need me like you did before
Touch me once again
And remember when
There was no one that you wanted more
Don't go you know you will break my heart
She won't love you like I will
I'm the one who'll stay
When she walks away
And you know I'll be standing here still
I'll be waiting for you
Here inside my heart
I'm the one who wants to love you more
Can't you see I can give you
Everything you need
Let me be the one to love you more
See me as if you never knew
Hold me so you can't let go
Just believe in me
I will make you see
All the things that your heart needs to know
I'll be waiting for you
Here inside my heart
I'm the one who wants to love you more
Can't you see I can give you
Everything you need
Let me be the one to love you more
And some way all the love that we had can be saved
Whatever it takes we'll find a way
Believe in me
I will make you see
All the things that your heart needs to know
I'll be waiting for you
Here inside my heart
I'm the one who wants to love you more
You will see I can give you
Everything you need
Let me be the one to love you more

Lagu ini saya ubah liriknya dengan judul, “Pelangi Sahabat”, Arransemennya tetap sama dengan yang di nyanyikan celline Dion itu. Hanya sedikit gubahan pada beberapa nada di tengah sebelum Reffren.
Musik tidak memakai orchestra, tapi saya ubah jadi Piano Tunggal.
Silakan menikmati lirik gubahan saya, dan…
Jika ingin melagukan (menyanyikan) silakan mendengarkan versi asli lagu To Love You More_milik Celline Dion, dengan mengubah liriknya versi saya.
Tanpa mendengar saya bernyanyi, kawan-kawan bisa menyanyikannya sendiri. InshALLAH….
Ini hanya corat-coret Arransir dari penikmat Musik Amatir.
Terimakasih.

Pelangi Sahabat
Lukiskanmu di senja yang tlah lalu
sesaat hatiku mengamati
satu kali lagi
tak pernah terganti
cintaku untukmu...oh sahabatku

isyarat yang kau beri untukku
meski tanpa sentuhmu
ku dengar detak kasihmu
membayang mimpi
ku rasa jernih di hati

Reff:
Percik abadimu
sejukkan hati
hamparan kasihmu yang tulus
embun cinta ini
tak akan terganti
meskipun kau tlah jauh pergi

kali ini meski habis dayaku
melukiskanmu kembali
namun ku yakin
dunia ini menyimpan
pelangi cinta kita
Oh sahabat....
(kembali ke Reff...)
..........................
Aa...aaa...aaaa....aaa

To Love You More

Take me back into the arms I love
Need me like you did before
Touch me once again
And remember when
There was no one that you wanted more
Don't go you know you will break my heart
She won't love you like I will
I'm the one who'll stay
When she walks away
And you know I'll be standing here still
I'll be waiting for you
Here inside my heart
I'm the one who wants to love you more
Can't you see I can give you
Everything you need
Let me be the one to love you more
See me as if you never knew
Hold me so you can't let go
Just believe in me
I will make you see
All the things that your heart needs to know
I'll be waiting for you
Here inside my heart
I'm the one who wants to love you more
Can't you see I can give you
Everything you need
Let me be the one to love you more
And some way all the love that we had can be saved
Whatever it takes we'll find a way
Believe in me
I will make you see
All the things that your heart needs to know
I'll be waiting for you
Here inside my heart
I'm the one who wants to love you more
You will see I can give you
Everything you need
Let me be the one to love you more

Lagu ini saya ubah liriknya dengan judul, “Pelangi Sahabat”, Arransemennya tetap sama dengan yang di nyanyikan celline Dion itu. Hanya sedikit gubahan pada beberapa nada di tengah sebelum Reffren.
Musik tidak memakai orchestra, tapi saya ubah jadi Piano Tunggal.
Silakan menikmati lirik gubahan saya, dan…
Jika ingin melagukan (menyanyikan) silakan mendengarkan versi asli lagu To Love You More_milik Celline Dion, dengan mengubah liriknya versi saya.
Tanpa mendengar saya bernyanyi, kawan-kawan bisa menyanyikannya sendiri. InshALLAH….
Ini hanya corat-coret Arransir dari penikmat Musik Amatir.
Terimakasih.

Pelangi Sahabat
Lukiskanmu di senja yang tlah lalu
sesaat hatiku mengamati
satu kali lagi
tak pernah terganti
cintaku untukmu...oh sahabatku

isyarat yang kau beri untukku
meski tanpa sentuhmu
ku dengar detak kasihmu
membayang mimpi
ku rasa jernih di hati

Reff:
Percik abadimu
sejukkan hati
hamparan kasihmu yang tulus
embun cinta ini
tak akan terganti
meskipun kau tlah jauh pergi

kali ini meski habis dayaku
melukiskanmu kembali
namun ku yakin
dunia ini menyimpan
pelangi cinta kita
Oh sahabat....
(kembali ke Reff...)
..........................
Aa...aaa...aaaa....aaa

To Love You More

Take me back into the arms I love
Need me like you did before
Touch me once again
And remember when
There was no one that you wanted more
Don't go you know you will break my heart
She won't love you like I will
I'm the one who'll stay
When she walks away
And you know I'll be standing here still
I'll be waiting for you
Here inside my heart
I'm the one who wants to love you more
Can't you see I can give you
Everything you need
Let me be the one to love you more
See me as if you never knew
Hold me so you can't let go
Just believe in me
I will make you see
All the things that your heart needs to know
I'll be waiting for you
Here inside my heart
I'm the one who wants to love you more
Can't you see I can give you
Everything you need
Let me be the one to love you more
And some way all the love that we had can be saved
Whatever it takes we'll find a way
Believe in me
I will make you see
All the things that your heart needs to know
I'll be waiting for you
Here inside my heart
I'm the one who wants to love you more
You will see I can give you
Everything you need
Let me be the one to love you more

Lagu ini saya ubah liriknya dengan judul, “Pelangi Sahabat”, Arransemennya tetap sama dengan yang di nyanyikan celline Dion itu. Hanya sedikit gubahan pada beberapa nada di tengah sebelum Reffren.
Musik tidak memakai orchestra, tapi saya ubah jadi Piano Tunggal.
Silakan menikmati lirik gubahan saya, dan…
Jika ingin melagukan (menyanyikan) silakan mendengarkan versi asli lagu To Love You More_milik Celline Dion, dengan mengubah liriknya versi saya.
Tanpa mendengar saya bernyanyi, kawan-kawan bisa menyanyikannya sendiri. InshALLAH….
Ini hanya corat-coret Arransir dari penikmat Musik Amatir.
Terimakasih.

Pelangi Sahabat
Lukiskanmu di senja yang tlah lalu
sesaat hatiku mengamati
satu kali lagi
tak pernah terganti
cintaku untukmu...oh sahabatku

isyarat yang kau beri untukku
meski tanpa sentuhmu
ku dengar detak kasihmu
membayang mimpi
ku rasa jernih di hati

Reff:
Percik abadimu
sejukkan hati
hamparan kasihmu yang tulus
embun cinta ini
tak akan terganti
meskipun kau tlah jauh pergi

kali ini meski habis dayaku
melukiskanmu kembali
namun ku yakin
dunia ini menyimpan
pelangi cinta kita
Oh sahabat....
(kembali ke Reff...)
..........................
Aa...aaa...aaaa....aaa

Jumat, 12 Juni 2009

Selembar kulit jeruk dan tsunami

Bumi bergoncang, dengan amat hebatnya
Getarannya mampu menghancurkan apapun
yang berada di atas maupun bawah bumi
dalam hitungan yang amat singkat
tak lebih dari sepersekian menit
Di mana kita? Kemana kita?
Sedang apa kita? Apa yang sedang kita pikirkan waktu itu?
Orang lalu lalang, berjalan, berlari kesana kemari
Mencari keselamatan diri
Jika sudah begini, kemana larinya kesombongan?
Kemana perginya keangkuhan?
Kemana suara sesumbar-sesumbar itu?!
Adakah yang lebih kuat dari DIA yang Maha Kuasa…?!
Gelombang dahsyat bergulung-gulung
Air hitam pekat begitu cepat menyapu segala
Musnah Rumah, Musnah harta
Hilang keluarga dan….SEMUANYA..
Tiada lagi yang tersisa
Tiada lagi yang bisa di banggakan
Semua hancur…hilang…..musnah
Hanya tinggal puing-puing yang terserak pasrah
Tiada punya bernilai
Manusia-manusia kaku tak bernyawa
MAYAT…MAYAT...MAYAT…
Bau amis di sana-sini, menyengat
Dan…..Ohh…betapa
Semua tiada daya! Tiada punya daya! Hahaha..
Bathinku tersorak girang , Airmataku deras mengalir
Namun aku tak tahu, Benar-benar tak tahu
Untuk apa semua ini ku lakukan?
Apakah aku gembira di atas penderitaan saudara-saudaraku?!
Betapa tak punya naluri aku ini!
Tapi…Tunggu! Tunggu! Tunggu dulu!
Bukan itu…bukan begitu maksudku
Siapa aku yang tak miris melihat semua itu?
Mayat –mayat saudaraku terserak di mana-mana
Tak menutup kemungkinan nenekku, sahabat dekatku
Tapi……TIDAK! TIDAK!
Teman, sahabat, saudaraku barangkali
Ya! Itu mereka….
Salah satu dari sekian banyak mayat terserak
Di sana ada sahabatku, teman masa kecilku
Dan… Ah___entahlah…
Bibirku masih tersenyum menatap layar monitorku
Ku susuri deret-demi deret nama-nama korban
Ku pelototi slide gambar-gambar di sana
Ku harap….ada sosok yang ku kenal di sana
Namun, Nihil yang ku dapat
Dan aku masih saja tersenyum…PAHIT
Gembirakah aku akan nasib saudaraku?
TIDAK! Sama sekali bukan karena itu
Ada hal lain yang membuatku
Terlampau sulit membedakan batas
Antara sedih dan suka…sangat tipis
Ha..ha..ha aku masih tertawa dan terus tertawa
Bahkan nyaris terbahak-bahak
GILA…! Aku ini….GILA!
TIDAK! Aku tidak gila….
Ini nyata……NYATA…
GILA! Pokoknya kamu GILA!
Sudah! Sudah! CUKUP!
Ini bukan masalah gila dan tidak gila,
Tapi…..Ah
Kau mau tahu saja….
Baiklah…aku akan bicara..
Kau tahu, kan Dunia?
DUNIA…? Ya!
Dunia,…planet yang kita pijak ini
Memangnya apa?! Ada yang lain?
Ada Apa Dengan Dunia?
Ah, tidak……sepertinya aku membuatmu takut
Ah___sudahlah
Tapi, Ya itulah yang membuatku tertawa
Bagaimana tidak?!
Lihatlah lebih teliti
Kau pasti kan temui sebentuk aneh
Bumi kita ini,….Dunia mungil ini
Ohh, betapa menggelikannya
Dunia mungil ini tak lebih dari sebentuk
Lepah daun jeruk…..
Kau tahu daun jeruk yang tebal itu,bukan?
Ya, seperti itulah…
Dan orang-orangnya, selayaknya isi jeruk….
Kecil-kecil, banyak dan… TIDAK BERDAYA
Bergerombol, dan senang mengikut
Tumbang satu, yang lain akan mengikuti
Dalam beberapa detik pasti cepat musnah
LIHATLAH….LIHATLAH…
Tsunami dan Kulit jeruk….
Sekilas memang tak ada yang nyambung
Tapi,..coba pikir lebih jauh
Bayangkanlah…..Bayangkanlah…..
Tsunami bagaikan Mulut kita
Bak gelombang dahsyat Tsunami yang
Melahap habis Banda….
Lihatlah…LIHATLAH lebih dekat
Betapa sebenarnya, kita ini tak punya daya
Dengan air saja, kita bisa kalah binasa
Dengan getaran gempa hanya beberapa
Detik saja, kita tlah kehilangan segalanya
Lalu, dimana keangkuhan, kesombongan
Dan segala ke-egoisan yang sempat membuat
Kita saling bertikai?!
Kemana perginya si Damai?
Kemana kaburnya si Cinta dan Kasih sayang?!
KEMANA! KEMANA!
Sungguh, kita ini tak ada apa-apanya
Betapa lemah dan tak berharganya kita
Begitu mudah di tekuk, di ombang-ambing
Dan bahkan di matikan….
Sangat mudah bagi ALLAH untuk membuat seperti itu
DIA berkuasa…DIA punya kuasa
Kita kecil….Demi Alloh…kerdil..kecil tak berdaya
Di banding kuasa Tuhan yang Sangat Besar
Tidak ada satupun kekuatan yang bisa
Menandingi kekuatan-NYA
Bahkan seorang Jendral, ataupun penguasa
Berbintang dan berharta sebanyak bintang di langit
Dan sehebat gunung
Apapun itu, semua tiada punya arti
ALLAH Maha Kuasa Atas Segala
Kita hamba tiada punya daya
Hanya sekali “sentuhan” angin
Kita tak berdaya
Dengan air pun, kita tak bisa lagi berkutik
Ohh, alangkah bodohnya kita
Alangkah lemah dan nistanya diri
Apa yang hendak di cari, kawan? APA!
Tak cukupkah pelajaran yang di berikan
ALLOH dalam lingkungan sekitar kita?
Tidak cukupkah semua itu, Heih!!
Dunia ini begitu kecil
Dan hidup ini, sungguh teramat singkat
Sangat singkat…..SINGKAT SEKALI
Dalam sekejap saja semua bisa berubah
Tak perlu banyak waktu, untuk menjadikan
Porak-poranda bumi ini
Teramat kecil dan teramat mudah bagi ALLAH
Sungguh, dunia begitu kecil dan sempit
Dan kita, manusia sangatlah kecil, lemah dan tak berdaya
Satu guncangan hebat saja, Banyak nyawa melayang
Harta musnah tak tersisa
Semua binasa…binasa..dalam SEKEJAP saja
Tiada guna kesombongan yang selama ini
Kita bangga-banggakan
Kedudukan yang kita agung-agungkan
Dan jua, materi yang telah dengan sengaja ataupun
Tidak sengaja telah menjadikan kita menghamba
Dan mendewakannya,…..
Kita tlah di perbudak olehnya,….
Dan sayangnya,……kita terlalu manut pada materi
Yang sejatinya hanya benda mati itu
Lihatlah….lihatlah kini,….
Apa yang kita dewa-dewakan itu…
Kini tinggalah seonggok sampah tak bernilai
Bahkan diri kita, tubuh kitapun tiada bernilai lagi
Perut mengembung, tubuh kaku
Bibir biru membisu
Tiada lagi kata-kata yang menyuarakan
Kesombongan dari lisan kita yang tak terjaga

Sekarang, barulah kita sadari
Tiada guna lagi segala bentuk keluh dan kesah
Kecongkakan, keangkuhan dan semuanya
Tiada arti lagi, pangkat dan jabatan
Semua hanyut, hilang bersama menyusutnya air laut
Tiada lagi yang bisa di banggakan,…
Mobil mewah, Rumah megah
Usaha yang melimpah ruah…..
Semua tlah binasa…BINASA..
Masihkah tersisa kesombongan di dada kecil kita?!
Ini hanyalah sekelumit kecil dari Kuasa Tuhan
Ini belum seberapanya
Nantikanlah….suatu saat nanti
Dimana seluruh isi dunia tlah tergoncang hebat
Seluruh isi Bumi di muntahkan keluar,
Gunung-gunung di terbangkan
Layaknya kapas-kapas di tiup angin
Idza zulzilatil ardhu zilzalaha………
Apabila bumi di guncangkan dengan
guncangannyaYang dahsyat
 Wa akhrajati ardhu asthqolaha………
Dan bumi telah mengeluarkan beban-beban
Berat yang di kandungnya
INGATLAH….INGATLAH itu…
AZ-ZALZALAH……keguncangan…
Dan kaupun pasti kan bingung
Cemas, kalang kabut tak tentu arah
Tak tahu kemana harus melangkah
ALLAH mu tlah memerintahkan semua itu
DIA lah yang memegang kendali dari
Segala kejadian ini…
Dan,…kita…oh…sungguh kasihan
Ketika mayat-mayat keluar dari kuburnya
Saat bayi-bayi menangis dalam gendongan ibunya
Anak-anak kecil mengguncangkan orangtuanya
Semua…semua...semuanya kalut
Semua bingung….tak tahu arah….
Jeritan, lolongan dan teriakan tak berdasar
Keluar dari mulut-mulut penuh dosa
Bukan hanya Tsunami yang menyiksa raga
Namun Tsunami kini tlah mengguncangkan hati
Setiap jiwa yang hidup pasti akan mati
Setiap yang hidup, pasti akan mati
Sudah siapkah kita?
Hidup ini, teramat singkat. Bumi ini sangatlah kecil
Jangan sia-siakan semua ini
Saat kesempatan masih terbentang luas
Di depan mata kita
Jangan sia-siakan semua itu
ALLAH takkan berikan kesempatan kedua kali
Saat bencana di depan mata
Kita tak kan lagi bisa lari darinya
Kita hanya manusia
Hamba yang lemah, penuh dosa
Tak berharga dan tak berdaya
Kesombongan hanya akan menghancurkan
Diri kita, perlahan namun pasti
Maka, jangan lagi ada kesia-siaan yang kita lakukan
Cukup sudah…
Semua tlah terbuka lebar di depan mata
Semua tlah di perjelas oleh-NYA
Tiada lagi pertikaian, Stop!
HENTIKAN segala macam pengingkaran,
Pembunuhan, peperangan yang tak mendasar
Hanya demi sebuah kekuasaan
HENTIKAN! HENTIKAN! Hentikanlah semua itu
Tiada guna lagi, hanya akan menghancurkan diri
Hanya akan menambah daftar penghuni neraka jahim
Kembalilah pada kebenaran…
ALLAH masih beri kesempatan,….
Lihatlah….tataplah hari depan ,Dengan senyum kedamaian
Bukan suara bising deru Tank
Dan jua “nyanyian” pistol dan meriam
Jalan hidayah terbentang di depan sana
Jalan menuju syurga , Jemputlah…Raihlah…..
Semoga ALLAH menuntun langkah kita…Amiin.

Nasehat Sang Cermin

Cermin, bila tak berhati-hati membawanya
Pasti kan mudah pecah. Hancur berkeping-keping
Benda bening, mampu memantulkan cahaya
Bersih dan tidak pernah berdusta
Cermin, saat apapun terlihat maya dan semu,
Ia Berani tampil nyata dan apa adanya
Mengatakan apa yang ia lihat
Jujur dan tanpa rekayasa
Itulah sebuah cermin
HATI,….adalah cermin
Dimana keburukan dan kebaikan tampak nyata
Di pantulkan olehnya
CERMIN HATI…YA CERMIN HATI
Dusta, jujur, cantik, tampan, jelek dan cela
Semua tampak jelas tanpa di rekayasa
BERKACALAH…BERCERMINLAH
Bagaimana akhlak? Apa kabar kepribadian?
Bagaimana perilaku? Bagaimana tutur?
Semua…semua…dan semua…
Tak perlu sembunyi di sebalik topeng
Tak perlu menebalkan “bedak” kepalsuan
Cermin hati, tak pernah menipu
Kalbu, dari sanalah ketakwaanmu terlihat, kesolehanmu terpancar
Tingkah dan lakumu, tutur katamu
Semuanya, kan terlihat
Bagaimanapun sempurnanya fisik yang kau miliki
Bila hatimu busuk, maka kebusukanlah yang tampak,
Namun sebaliknya, jika semua gerak dan tuturmu
di dasari dari cemerlangnya kalbu
niscaya kesolehanlah yang kan terpancar
ketampanan dan kecantikan yang hakiki
yang tanpa perlu di rekayasa, di tutup-tutupi oleh topeng
dan di sembunyikan di sebalik mahalnya kosmetik
Sungguh, semuanya tiada akan bernilai
Bila hati tlah terkotori
Kenikmatan sesaat, keindahan menipu
Dan kepalsuan-kepalsuan semu
Wahai,…adakah yang lebih jujur daripadanya
Adakah yang lebih jujur dari senuah hati…ADAKAH?
Ayo….JUJURLAH…IKHLASLAH….
Dengarkan bisikan hatimu, perhatikan jeritan kalbumu
Apa lagi yang kan di cari?
Semua tlah jelas….
Bila hati manusia, tak dapat lagi merasa
Manisnya IMAN dan pastinya ia
Akan merana….merana…merana…
Maka dari itu sadarilah selalu
Akan adanya cermin di diri kita…….HATI…
Dialah, lentera hidup kita
Hatimu, itulah hartamu yang sebenarnya
Harta yang indah dan sangat berharga
Jagalah ia selalu….karena itu cermin pribadimu

Rahim Suci

Lahir dari Nurani yang indah
Tercipta dari Telaga kasih dan cinta Sang Maha Cinta
Di takdirkan hidup benih-benih kemuliaan di dalamnya
Wahai, wanita agung
Tiada yang bisa menggantikan tempat suci itu
Jagalah ia
Rawatlah ia
Peliharalah ia
Karena ia adalah bejana syurga
Tempat para calon penghuni syurga kelak terlahir
Jangan kau kotori ia
Dengan kenistaan
Dan pada akhirnya semua
Akan di mintai pertanggung jawaban
Apakah kehangatannya telah kau himpun
Apakah kenyamanannya telah teruji
Apakah kesuciannya terjaga dengan kemuliaan
Dan masih banyak apakah, apakah yang lain
Cinta Kasih Tuhanmu
Menebarkan aroma syurgawi di dalamnya
Apakah kau tega menodainya…?

Cantik, tampan dan ah….akhirnya

Wajah tampan, cantik
Namun tak pernah di poles denga air wudhu
Ah, semuanya tak ada arti
Tak ada kesejukan
Wajah tampan rupawan,
Namun tak ada senyuman
Tiada lagi kewibawaan
Bukan kesantunan yang terpancar
Namun bengis, kejam, menyebalkan
tatapan-tatapan penuh birahi dan nakal
Siapa saja yang melihat akan mudah bosan
Wajah cantik, Berhiaskan aneka kosmetik
Bibir seksi dengan warna-warni gincu menarik
Semua orang tertarik dan simpatik
Namun sayang, bibir seksi selalu berucap
Kata-kata yang menyakiti penuh emosi
Si cantik, si seksi, si tampan, dan si..si..si..siapa lagi?!
Apa yang kalian cari,HAH!?….
ALLAH mu tak butuh itu semua
Ingatlah,…ketika
Telinga tak lagi bisa mendengar
Kaki tak lagi bisa berjalan
Mata tak lagi mampu melihat warna
Pun bibir seksi nan manis itu
Tak lagi mampu menebar pesonanya…
Mulutpun tak lagi kuasa bicara
Semua terkunci…DI KUNCI
Kaki dan tangan angkat bicara
Jari-jari berlomba luapkan kekesalannya

Dan mata, menangis tersedu-sedu pada Tuhannya
APA LAGI?!
Apa yang bisa kau lakukan kini?!
Apa yang bisa kau banggakan kini?!
Apa kau kan menyesali?!
Sekalipun beribu-ribu penyesalan kau ucapkan
Matamu hingga menangis darah
Kau berteriak, menghamba dan memohon
Dengan sepenuh ketakutan
SADARILAH….SADARILAH… SADARILAH
Ampunan tak lagi bisa kau dapati
Kemana saja engkau selama ini?
Apa yang sudah kau lakukan dengan hidupmu?
Sekarang, penyesalan tiada guna lagi
Sudah begitu banyak Tuhanmu beri kesempatan
Namun semua itu kau acuhkan
Kau tak mau….bahkan tak peduli
Kau terlalu bangga pada kesenangan semu semata
Kau terlalu sibuk dengan penampilan
Tak indahkan segala perintah-NYA
Kau rajin menghias topengmu
Namun TIDAKuntuk sejatinya dirimu
Kau perindah fisikmu
Namun tidak untuk bathinmu
Kau benahi topengmu,
Namun tidak hati dan akalmu
Kemana perginya Al-Quran…!
Kemana larinya suara Takbir, Tahmid, Tahlil..!
Di mana sujud-sujud panjang itu..!
Tangisan-tangisan penghambaan
Yang penuh rasa takut dan malu pada Tuhan ..
KEMANA? KEMANA? KEMANA semua itu!!
Ohh, takutlah…takutlah….
Tiada arti semua itu,
Sungguh ALLAH mu tak butuh itu semua
AlQuran mu tak mengajarkan itu
Nabi mu tak mencontohkan itu
Duhai wanita…
Engkaulah bunga terindah
Engkau bidadari, engkau melati suci
Janganlah kau nodai kesucianmu
Jangan kau gadaikan kehormatanmu
UNTUK APA? UNTUK APA?
Hanya demi ketenaran sesaat
Hanya demi segepok uang yang tiada bernilai
UNTUK APA?
Lebih berhargakah semua materi itu ….
Daripada tubuhmu dan kemuliaanmu?
Hanya untuk pemuas nafsu
Hanya untuk membahagiakan orang lain
Kau relakan harga dirimu luntur
Dan bahkan…HILANG tak berbekas…
Oh wanita……
Betapa suci dan mulianya dirimu
Engkau adalah sumber kelembutan, kehalusan
Kesejukan, dan kesucian
HARGAILAH dirimu…..HARGAILAH dirimu
Engkau lebih berarti daripada semua gemerlap itu
Dan juga bergunung-gunung materi itu
Engkau lebih berharga daripada sebuah rumah mewah
Engkau jauh lebih berharga daripada uang

Duhai wanita….
Engkau memiliki Khadijah…Aisyah…
Dan ummul mukminin lainnya
TELADANILAH……BERUSAHALAH……
Agar engkau terpelihara dan selamat
Jangan gadaikan semua itu
Jagalah dirimu dengan akhlak Quranimu
Jangan jauh dari ALLAH mu
ALLAH sangat Tahu dirimu
ALLAH sangat mencintaimu
Maka jangan membuat MURKA…
Betapa….ALLAH mu itu pencemburu
Sangat pencemburu…INGATLAH…
Duhai Lelaki……
Engkau adalah pangeran, engkau matahari
Engkau sumber kekuatan, kewibawaan
Engkau adalah PEMIMPIN
Kau adalah pelindung
Janganlah kau hancurkan dirimu
Hanya demi kesenangan nafsu sesaat
Jangan kau gunakan kelebihan
Dan kesempurnaan yang di titipkan Tuhanmu
Untuk mendzolimi Hamba-hamba-NYA yang lain
Jangan merasa memiliki semua itu
INGATLAH….SADARILAH ….
Semua hanya titipan…hanya titipan…
Janganlah….janganlah…
Jangan kau gunakan kekuatnmu itu
Untuk menghancurkan sesamamu
Kokoh dan kekar tubuhmu
Jangan kau jadikan itu sebuah kesombongan
SADARILAH…kau HANYA HAMBA
HANYA MANUSIA
Tiada engkau kuat tanpa ijin Tuhanmu
Jadikanlah, semua kekuatanmu, kehebatanmu
Untuk menggempur musuh-musuh ALLAH mu
Kekuatanmu itu untuk membela kebenaran
Menumpas kebathilan
Bukan sebaliknya Di umbar sembarangan
untuk kesombongan Adu kekuatan….berkelahi tanpa tujuan
APA YANG KAU CARI! APA?!
Apakah dengan begitu, kau bisa menjamin hidupmu di akhir nanti?
Apakah dengan begitu….
Banyak wanita akan takluk padamu
Ohh, sungguh….engkau TERTIPU…
Engkau hanya di permainkan nafsu….
SADARILAH….siapa sejatinya dirimu…
Tak cukup hanya itu…
Kekuatanmu tidak untuk menghancurkan yang lemah
JANGANLAH TERTIPU
SADARILAH…..semua itu hanya amanah Tuhanmu
Kekuatanmu kelak akan di mintai pertanggungjawaban
Semua sikapmu kelak akan mendapatkan balasan
SUDAH SIAPKAH ENGKAU..?
Wahai lelaki….
Engkau memiliki IDOLA
Engkau memiliki Rosululloh…
LIHATLAH….TELADANILAH….BERUSAHALAH…
Sungguh luarbiasa …Subhanalloh…subhanalloh!
Tiada sedikitpun cela darinya
Sungguhlah teladan yang sempurna

Betapa kuat dan gagahnya Rasullmu
Namun, adakah beliau bersikap kasar?
Adakah sikap dan tingkah laku yang menyimpang?
ADAKAH?!… ADAKAH?!…
Tiada lagi keraguan, tiada lagi alasan untuk tidak mencontohnya
TAK PERLU polesan-polesan itu
Tak ada arti semua rekayasa itu
YAKINLAH……
Semua PASTI kan binasa
Tiada lagi yang tersisa
Tubuh seksi, gagah, indah mempesona
Semua kan tinggalkan kerangka saja
Cacing tanah dan belatung kan berpesta
Hanya amalan yang berguna
Betapa merugi kita
Bila saatnya tlah tiba
ALLAH hadir mintai pertanggungjawaban
Akan kemanfaatan hidup kita di dunia
SIAPKAH kita…?
Menjawab semua pertanyaan-pertanyaan
Munkar dan Nakir ?
Sudah cukupkah bekalan kita untuk menghadap ALLAH?
Sungguh…….
Teramat jauh kita berjalan
Sikap Berlebihan itulah yang kan menyengsarakan
Selagi ada kesempatan…
Kejar ampunan-NYA….
Raih Redho-NYA………
Ohh, betapa Maha Sempurnanya
ALLAH yang telah begitu sempurna
Mencipta dan mendesain lelaki dan wanita…
Adakah rasa syukur mengalir deras dari jiwa-jiwa kita?
Tak hanya lisan….namun sikap dan
bagaimana memanfaatkan amanah Tuhan ini dengan sebaik-baiknya…..
Semoga ALLAH melindungi kita dari kesia-siaan
Amiin Ya Robbal ‘Alamiin

Valentine Pink

Bagaimana bisa aku berkata cinta,
jika ku tahu di sana masih banyak orang-orang kelaparan
Bagaimana aku bisa bahagia berhura-hura dengan hiasan cinta
jika di sana masih banyak ku lihat
anak-anak kecil telanjang tanpa busana yang pantas
Bagaimana aku bisa berpesta pora menyantap hidangan-hidangan cinta
jika di sekelilingku masih banyak
orang-orang memegang perut sambil meregang nyawa
Valentine, kata orang itu kasih sayang artinya
aku tidak menafikkan
tapi, lihatlah...
valentine telah kehilangan makna sebenarnya,
ketika mata telanjangku menatap sekitar yang sangat menyakitkan
Apakah ini makna valentine?
Benarkah ini sebentuk ungkapan kasih sayang itu?
Benarkah seperti ini aksi setiap kata?
Atau semua hanya sendau gurau semata?
Bagaimana bisa mata yang normal di paksa buta?
Bagaimana bisa hati yang hidup tega berbuat ini?
Tangan, mata,mulut semua saksi
atas cinta yang kita berikan untuk sesama
dan yang kita terima dari sesama
dan, apa lagi yang memberatkan langkah kaki?
Ini bukanlah prosesi merenda kesombongan dan kemegahan maya
Lalu, masihkah aku berpikir valentine?
Berpesta dalam gemerlap warna merah muda?
Menggaet pasangan yang sebenarnya tiada?
Atau bahkan memanjakan perut dengan hidangan berlemak tinggi
dengan kemasan cantik dan menarik
namun hanya sekejap lirik, Hilang lah sudah

Lahir Kembali

Ketika Hidup Semakin Rumit
Tak ada lagi kebahagiaan di rasa
Segala lelah tak membuahkan apa-apa
Lalu kemana larinya cinta…
Dalam kesendirian yang sepi melilit
Sunyi mencekam. Luka menganga…perih merajam
Aku teringat akan nasib diri
Satu noktah tak pernah hilang
Semakin lama kan jadi haling rintang
Jikalau diri mampu mengenalkembali
Kemana sebenarnya kan dilangkahkan kaki
Maka…,satu kata sudahlah mampu mewakili semua
TAUBAT…TAUBAT…TAUBAT…
Terbukalah sudah pintu hidayah itu
Harap dan doa meluncur deras
Dari mulut yang telah banyakmerangkai maksiat
Kebusukan-kebusukan kata yang kerap terdengar
Bermunculan dari hati yang tak pernah lelah menumpuknya
Maka… tak ada yang mampu mencegah dari kebusukannya,
Hati tak terpelihara dengan baik, aKhirnya dingin,berpenyakit,
membatu Dan akhirnya mati…Na’udzubillah Min Dzalik
Kemana…..KEMANA ALLAH…DIMANA ALLAH…
Masihkah aku mampu temui-NYA…..
ALLAH…..ALLAH….
Aku yang terus saja bersenang-senang dalam kemaksiatan
Tak pernah bosan, tiada jemu-jemunya berjalan bersama syetan
Mencoba mengetuk pintu-MU
Mengharap Ampunan-MU
Berharap…mendapat Sapa-MU kembali
Berharap…..Ampun-MU
Oh…alangkah Nikmat Hidayah itu
Alangkah indah saat diri kembali bersih
Subhanallah….betapa cantik kemaafan dan ampunan yang tercurah
Subhanallah….Nikmat…Sungguh Nikmat…
Kebali….teringat kala logika merajai semua
Hati merana…sementara Tuhan di kemanakan…?
Saat diri tiada mengenal identitas
Saat hati mati di permainkan dunia
Kala langkah kaki tersendat oleh terjal kerikil maksiat
Siapa yang disalahkan…? SALAH SIAPA? SIAPA SALAH…?
Akan kembali pada siapa diri ini nanti…..
Tak pernah ku bayangkan, apalagi ku pikirkan
MASA BODOH sajalah dengan semua itu
NERAKA…SYURGA…KIAMAT…KUBUR..
Ah, semua hanya rekayasa dan dongeng-dongeng
Tak menarik dari para juru dakwah yang sama sepertiku
Sama-sama makhluk lemah…..
Tidak tahu apa-apa… tapi…
Dan aku berkata….
Oh,bagaimana mereka bisa bicara sakitnya sakaratul maut
Pedihnya Azab kubur..
Nikmat dan indahnya syurga, dan juga
Ngeri dan pedihnya neraka?
Oh, BAGAIMANA BISA…
Sementara mereka sendiri belum pernah merasakannya
Belumpernah mengalami mati….
DASAR BODOH…hatiku tertawa…
Semua hanya omong kosong tak berarti
Mereka tak ubahnya seperti seorang juru dongeng
Yang coba-coba membuat takut anak kecil dengan
Cerita-cerita hantu pemangsa anak-anak…Ha..ha..
Aku tertawa…terus tertawa…hey aku tertawa…
Dan…kembali…aku tersadar kini….
Kembali…aku mentertawakan diri sendiri…
Ketololanku…kebodohanku…kedunguanku…SEMUA
Pikiran-pikiran dan ide-ide gilaku dimasa lalu
Ohh,betapasoktahunya aku,
Hatikecilku pun berbisik dengan angkuhnya…”Seberapa HEBAT kah kamu!”

Betapa kelabunya masa silamku
Jauh sudah dari Rahmat Rabb-ku
Tak terbayang sedikit pun Azab apalagi
Kedahsyatan hari pembalasan…KIAMAT
Semua ku lalui tanpa perhitungan matang
Hanya kegemilangan dan keindahan semu semata
Membuahkan kehampaan dan kosong tanpamakna

Dzohirku tertawa,berpesta pora suka cita
Sementara bathinku meringis, menjerit, menangis
Terluka…perih…PEDIH…
Hanya tatap kosong yang terpancar dari penglihatanku ini
Tiada keceriaan, hilang …
Musnahlah semua harapan
Gema takbir takmampu menyentuh relung hatiku
Ayat-ayat indah dalam kitab istimewa itu
tak mampu palingkan aku dari mengkaji buku-buku
perusak akal sehat, pembunuh Nurani dan penghancur Iman Diri
jarum-jarum jahannam, obat-obatan terlarang,
makanan-makanan haram yang di kemas begitu cantik
tlah membuatku lena dariaturan-aturan-NYA
aku terpuaskan….aku bisa terbang bebas selayaknya burung-burung
Wajah tampanku…wajah cantikku, keelokan tubuhku
Tak mampu pancarkan kesegaran, dan kesucian
Karena teramat jarangnya tersentuh oleh air wudhu
Dan semua yang ku miliki…yang ku rasa….
Tak bisa sepenuh hati kunikmati
rasa kesyukuran pun tak mampu terucap dari lisan ini
Lisan yang teramat jarang ku ajak berdzikir
Namun begitu rajin ku ajak berdusta
Mengeluarkan umpatan-umpatanbak air hujan nan deras
Ucapan-ucapan kotor bak air terjun menderas
Tak peduli di sana sini ada jiwa-jiwa remuk redam
Tersiksa akibat perkataan kotorku
Lisan sempurna…lisan yang indah namun tak mampu
Memberikan kesejukan….Ohh
Tak ku pedulikan isak tangis ibuku
Tiada ku indahkan nasehat ayahku
Yang ada di benakku hanya satu kata…
AKU PUNYA DUNIA SENDIRI
Dan bathinku berontak,..”MASA BODOH DENGAN SEMUA..”
Rumah mewah bagai neraka,
Harta benda bagai kerikil-kerikil neraka
Hawa panas menjalari setiap sudut ruang,..
Tak ada suara adzan, hilanglah Tilawah Quran
Semua terganti dengan teriakan, dan kebisingan yang tak terarah
Emosi dan nafsu saling kejar…
AKU MUAK…
Aku ingin berlari..
Melangkahkan kaki sejauh-jauhnya
Kemana saja,berlari…menjauh..menjauh…jauh sekali..
Asalaku bisa keluar dari neraka ini
Aku ingin bahagia…aku ingin merasakan kepuasan hidup
Kebahagiaan yang hakiki
Kata orang,aku sedang mimpi
Ya, mungkin saja memang benar
Aku bermimpi sedang berusaha meraih mimpi itu sendiri
Mencoba mencari jalan menuju kebaikan
Ku tinggalkan kehancuran di belakangku
Semua tlah musnah bersama khayalan semuku
Dan kini…aku tak punya apa-apalagi
Aku hanya miliki tekad
Tekad hidup keluar dari sisa-sisa ke-Egoisanku dimasa lalu
Aku amat lemah…ALLAH…
Aku amat lemah….ku coba berdiri..namun ..
Kembali aku tersungkur..rapuh..tak berdaya
Semua tlah hancur dimakan ulat-ulat kehidupan
Terus menggerogoti hingga ke tulang-tulang
Paling kecil di dalam tubuhku
Sungguh teramat lemahnya aku kini
Aku…Oh TIDAK…
Tidak mungkin,…Oh ALLAH…
Aku tidak ingin mati konyol seperti ini
Aku ingin BERGANTI… aku ingin PERUBAHAN
Aku ingin BERUBAH…BERUBAH..
Ya ALLAH…sungguh betapa sulit dan tersiksanya hidup jauh dari-MU
Betapa hampa dan hanya kekosongan yang ku dapati
Hidup yang singkat ini,sangat menyiksaku
Tiada kutemuiketenangan
Tiada ku dapati IMAN dalam jiwaku
Aku mendamba ketenangan..ketentraman bathin..
Ya ALLAH…mengapasemua kosong tiada guna
Oh, RABB … lelah sudah kaki ini melangkah
Semua tak pasti, tak jelas arah tujuan
Kemana, mencari apa, menuju pada siapa?
Dan akan bagaimana nantinya..
Semua tak pernah ku temui jawabnya
Yang ada di hadapanku hanya fatamorgana
Semua hanya semu semata. AKU TERSIKSA!
Terombang-ambing di permainkan angan
RABB….masih bolehkah aku memohon?
Masih pantaskah aku mengharap belas kasih-MU?
Aku ingin kembali pada kebenaran
Kesejatian, kebahagiaan yang hakiki
Aku ingin mengecap sedikit saja
Indah syurga-MU
Mencicip setitik nikmat kasih sayang-MU
Berikanlah hidayah itu padaku…Ya ALLAH…
Ya RABBANA…rengkuhlah aku kembali
Terimalah taubatku
Jauhkan dari azab-MU
Sucikanlah diriku yang telah berkubang dosa,
Bergelimang maksiat dan juga
Berlumuran Kotoran-kotoran dunia gelap
Aku tlah lelah, aku tlah lelah…
Aku pasrah YA ALLAH…
Dengan segala daya, ku haturkan segala bentuk penghambaanku
Maka, ijinkanlah aku mengetuk pintu-MU kembali
Ampunilah bergunung dosa yang telah ku tumpuk di masa lalu
Ampunilah segala kejahilanku
Sungguh…kini diri ini tersadar
Betapalemah dan fakirnya
Tiada satupun predikat kemuliaan
Yang tersemat dalam diri ini
Yang ada hanya tempelan-tempelan maksiat
Yang mendatangkan laknat-MU
RABB.. berikanlah setitik cahaya Hidayah-MU
Aku ingin kembali suci
Maka terimalah taubatku…ku mohon
Rahmatilah Hidupku
Berkahilah segala ikhtiarku
Untuk mendapatkan ke-Ridhoan dan Syurga-MU…Amien…

Rintihan Nyawa

Tanpa Pesan kau pergi, Tanpa kata kau menghilang
Hanya perih yang kau sisakan, Tanpa senyuman kau meninggalkan
Bagai di telan gelapnya bumi, Oh,…di mana Raga, Di mana Jiwa..
Ada Apa dengan semua indera, Kemana mereka semua
Betapa jauh jarakku denganmu, Dulu engkau selalu menemaniku
Kemanapun aku pergi
Sementara kini
Keu begitu saja meninggalkanku
Terseok dan merana di padang panas ini
Kau tetap diam membisu, Dalam gelapnya tanah merah
Oh,… Apa hendak di kata kini, Penyesalan tiada guna lagi
Tuhan telah meminta janji
Sebagai manusia yang telah ia beri tanggung jawab
Harus kemana diri yang hina ini berlari
Oh, malang nian nasib kini… Sejauh kaki melangkah
Tatapan Murka Tuhanku
Terus memancarkan angkara-NYA
Tak sanggup mata ini menatap, Tak mampu bibir ini bersumpah
Semua telah memiliki keberanian
Mengungkapkan semua kebenaran
Semasa berada bersamaku, Waktu itu…

Setangkai kasih ibu

Ibu…..
Sosok lemah lembut yang tak pernah lelah memberi senyum dan kehangatan
Sosok tegar yang tak pernah goyah, meski banyak ujian mendera
Tak pernah meminta balas atas segala kasih dan sayang yang di berikannya
Mulia…mulia…mulia
Dari tangannya, ku mampu memaknai warna-warni dunia
Dari kelembutan nya, ku belajar mengenal cinta
Dan dari ketegasannya, ku dapati ilmu,
tentang bagaimana menjadi wanita yang tegar
Ibu…..
Maafkan anakmu yang telah banyak melukai hatimu
Tak sedikit kata-kata pedas yang keluar dari lisanku
Tak sedikit perilaku kasar yang ku timpakan padamu
Namun, kau tetap sabar..tersenyum..dan terus tersenyum
Meski ku tahu,….
Di dasar hatimu luka semakin menganga
Hatimu hancur melihat buah hatimu tak sesuai harapanmu
Namun sekali lagi,…
Ku tahu….
Tiada ku tangkap rasa jengkel, sesal, putus asa
ataupun kekesalan yang terpancar dari wajah lembutmu
kau terus menyayangiku, memberikan cintamu
dan menebar kasihmu pada kami…anak-anakmu
Saat ku dekat denganmu, banyak saja alasan yang mampu membuatku kesal,
jengkel bahkan marah. Semua tanpa sebab
hanya karena aku tak sepaham dengan pemikiranmu
dan aku merasa sok pintar, sok berpengalaman
padahal……..TIDAK! sekali lagi….…TIDAK!
Aku masih saja seorang bayi yang haus kasih dan cintamu
Aku masih merah untuk sekedar mengerti dan mengenal dunia
Aku masih butuh tanganmu untuk melek dunia ini…
Maafkan ibu…maafkan aku…..
EGOIS….dan tak tahu diri….betapa aku sangat keras kepala
Oh…ALLOH…….ampunilah sikapku
Ku ingin raih redhoMU, sampaikan aku pada redho ibuku
Ku ingati dulu…..
Betapa tegar ibuku kala ujian, cobaan datang…
Saat aku mengecewakannya, saat aku membuatnya hampir patah harapan
Dengan kenakalanku…… dengan masa laluku
yang hampir merenggut nyawaku
beliau begitu sabar dan tabah menghadapi
tak terlihat sedikitpun guratan marah ataupun kesal di wajahnya
yang ku dapati hanyalah kesejukan,
keteduhan…dan…keterimaan atas segala pahit ini
Oh…betapa sejuknya cinta dan kasih yang ia pancarkan..
Begitu hangat sentuh lembutnya
Betapa aku semakin kecil tak berarti…
Aku menjelma menjadi bayi mungilnya kembali….
Oh…ibu….
Betapa kuat, betapa tegar dan luar biasanya sosokmu
Aku malu ibu….aku malu….aku benar-benar malu…
Akankah nanti aku mampu sepertimu….
Akankah kemuliaan akan ku temui…
Betapa....oh…betapa....
Aku ingin sepertimu…ibu…aku ingin…aku ingin…
Redhomu ku harapkan,…Doa-doa makbulmu senantiasa ku nanti
Iringilah langkah-langkah kecilku dengan untaian doa
Jua kasiih dan cintamu, Air susumu menjadi saksi
Atas tumbuh kembangnya diriku
Air matamu adalah bukti
Betapa keras dan payahnya membesarkanku
Betapa amat beratnya mendewasakanku
Hingga aku seperti sekarang ini
Mampu mengeja kata
Dan meresapi warna-warni dunia
Sentuhmu oh ibu....
Membawa alamku ke masa kanak-kanak
Saat ku masih tertatih menafsir cahaya matahari
Mencoba berlari menggapai bayang diri
Dan kau dengan segala kasih
Menuntunku
Menggapai kebenaran yang sejati
Karena ALLAH selalu menanti
Pahatan-pahatan kasih buah cinta dan asuhanmu....

Pasrah Diri

Aku berlari dalam kelamnya malam
Aku berteriak Dan menggapai dala, gelap
Tertipu oleh bayangku sendiri, Aku mendamba cahaya terang
Namun yang ku temui, Tetap saja..kekosongan
Di kala gemuruh bathinku ini mendera semakin kencang
Tertatap sebuah harap
Akan pengampunan bagi diri yang hina Dan penuh alapa
Tersingkap hati yang remuk redam, Terbayangi masa lalu kelam
Kini semua sudah terlanjur, Pahit harus ku jalani
Aku tetap harus berdiri tegak, berbusung dada
Meski rapuh Dan terkoyak jiwaku
Ku cari Dan ingin ku meniti kembali
Jalan Cahaya-MU yang penuh kasih
Inginku kembali pada Fitrahku
Dan selalu, Ku mendamba syurga-MU
Ya ALLAH..
Hanya pada-MU aku meminta
Ke maafan Dan Redho-mu
Bimbinglah diri ini, Menuju jalan Hidayah itu